wajah itu tersenyum sayu
terlihat kesungguhan di matanya
"ibuku bermimpi melihatku berjalan di atas air yang jernih tatkala kusebut namamu"
teman bicaranya tertunduk diam
meresapi semua yang dikatakan
Hari ini aku ceritakan semua padamu, bahwa aku makin mantap denganmu
teman bicaranya tersenyum, tunggulah
dia akan menceritakan semuanya
bahwa umur kita terpaut tak wajar
ada banyak hal yang harus dikompromikan
"Justru aku makin mantap,"
Dan masalah umur tak menjadi masalah
Selang waktu minggu kemudian
"bagaimana ya mbak, dia lebih tua ternyata"
keraguan itu mulai menyeruak masuk
cerita pun terus berlanjut
"dengan berbagai hal bumbu didalamnya"
Tampaknya kau butuh orang untuk membantumu dalam pekerjaanmu
Iya, begitu suara di seberang mengiyakan
Dan mulailah api itu membesar
orang yang membantu, tak tahulah dia membantu apa saja
"aku dapatkan dari lamaran pekerjaan yang masuk"
"aku baru kenal ya februari itu"
baru sekaranglah cerita itu mengalir semua
orang yang membantu itu, telah dikenal sejak tahun sebelumnya
darimana dia tahu
bukankah dunia itu sempit
dan telah diingatkan berkali kali
tapi tampaknya syetan menguasai hati
kesepian yang dirasakan
membuatmu bermain api
berusaha menguji diri sendir, menyombongkan diri, dirinya tahan uji
ketika allah menguji dengan rasa
tak kuat pula menanggungnya
Janji suci
janji setara dengan syahadat kepada illahi
tak jua berarti
mudah mengatakan sudahlah, berakhir janji ini
lalu dimanakah letak sakralnya
atau memang syahadat tak lagi punya arti
istighfar.....
apakah memang tak ada jalan kembali?
tentu masih ada
jika semua dusta itu dibuka
dan taubat kepadanya
bukankah illahi penerima taubat
bukankah illahi begitu luas maafnya
Kita sendiri yang kadang tak pernah mau memintanya
istighfar....
hingga kelak, ketika ajal tiba
bukanlah sesal yang ada
karena kita telah berusaha memperbaiki diri
karena rahmadNya begitu luas
hingga semua dusta itu tak lagi ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar