Senin, 08 Juli 2013

Menapaki Hidup

Hidup itu kadang begitu lucu, banyak hal yang kita tidak tahu terjadi. Ada yang masuk akal ada yang tidak masuk akal. Kadang perasaan memberontak , mempertanyakan mengapa ini terjadi, mengapa ini menimpa saya, bagaimana saya keluar dari masalah ini.


Maka lagu "butiran debu"  pun mengalun...Aku terjatuh dan tak pernah bangkit lagi, aku tenggelam dalam .....," Jiwa melankolis pun menjadi keluar dan akhirnya terbang menembus jiwa yang rapuh. Yang mana diri tak mampu mengalahkannya, terjebak dalam kungkungan nafsu hitam, dan terperdaya olehnya.

Bukankah hidup harus berlanjut, meneruskan apa yang telah diturunkan menjadi rahmadNya. Menegakan apa yang telah diamanahkanNya, dan mencari keridloanNya. Tidak malah terpuruk diam dalam kubangan masalah dan menjadikannya berlarut larut tak tentu arah. Mengorbankan diri dan amalan yang justru kelak menolong kita di akhirat.

Hidup ibarat menaiki sebuah kendaraan yang akan membawa kita ke tujuan akhir. Tentunya tujuan akhir yang dicapai adalah tujuan kebaikan, dan disini Surgalah jawabannya. Tempat yang akrab disebut dengan Firdaus dan menjanjikan segala kenikmatan kenikmatan luar biasa, yang di dunia bahkan dilarang kita mendekatinya.

Lalu mengapa kita masih terperdaya dunia, dan mau menukar firdaus yang kekal tanpa batasan ini hanya dengan kehidupan sementara, yang mungkin akan berlangsung hanya 65 tahun, 75 tahun, atau 85 tahun atau m,ungkin paling lama 110 tahun.... Sungguh tentunya kita akan menjadi hamba yang merugi jikalau benar benar kita menukarnya.

Ramadhan tahun ini, bisa jadi menajdi ramadhan terakhir kita. Ramadhan bulan agung yang selalu kita nantikan berkahnya, bulan dimana Allah SWT turun langsung ke bumi untuk memberikan rahmadNya.  Memperbaiki diri dan berusaha mempersoleh dirilah jawabannya.

"Allah ampunilah dosa dosa hamba, baik yang manusia lainnya tahu, ataupun yang sampai sekarang Engkau masih menjaga segala aibku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar