Kling... Hp berbunyi menandakan ada pesan masuk di HP yang telah dimiliki puluhan juta umat manusia di Indonesia. Apalgi kalau bukan Blackberry. Kuliat sepintas... oo dari teman relawan di PKPU. Pesannya singkat..ada yang mau nyumbang minum untuk buka anak yatim. dan akhirnya terjadi obrolan :
@ ; Buat kapan dik?"
b : "sekarang mbak"
@ : Berapa butuhnya?"
b : "adanya teh saja mbak"
eaaaaa, hampir mau meledak saya sebenarnya, ditanya berapa butuhnya, malah jawab adanya teh, untung saya melihat pp gambar yang saya pasang sendiri, Keep Calm, its Ramadhan... ha ha ha. Akhirnya saya tanya lagi.... iya berapa butuhnya?
@ :anaknya 90 mbak
b : iya berapa ruupiah gitu" agak sebel juga waktu menanyakan rupiah sebenarnya, lalu liat PP lagi... ya ya ya... Keep Calm its Ramadhan.
akhirnya dia menyebut berapa rupiah. Dan selesailah percakapan kita.
Lalu apakah selanjutnya saya dapat sepuluh kali lipat ? ha ha ha.... itu rahasia. Yang menjadi permasalahan disini adalah hikmah bersedekah. kadang kita bingung bersedekah pada siapa... bahkan kadang ada kesempatan yang datang untuk bersedekah, tak kunjung kita lakukan. Saya jadi ingat kata kata kata mutiara adik saya kepada saya dua minggu lalu ketika menghibur saya di atas kepayahan yang sedang saya alami : Gunakanlah saat luangmu dengan baik, sebelum datang masa sempitmu" Lalu dia bercerita, bahwa setelah anaknya dua dan kecil kecil, sholat menjadi tak bisa seperti dulu , terutama jika anaknya menangis.
Lalu apa hubungannya dengan bersegera melakukan kebaikan sedekah? ada banyak hal yang kadang kita lupakan bersyukur kepada Tuhan atas seluruh nikmatnya, dan menyadari semua harta kita itu sebenarnya adalah titipan saja. kadang kita masih akan berhitung, kalau saya keluarkan segini tinggal segini, nanti kedepan bagaimana ya, duapuluh hari kedepan buat makan, buat transport... weitss.. jadinya batallah dalam bersedekah. padahal janji allah jelas nyata, allah akan melipatgandakan rejeki orang yang bersedekah. Rejeki itu tidak melulu dengan harta, bisa jadi dengan nikmat sehat , nikmat iman, dan nikmat lainnya, kalau tidak didapat didunia ya berarti tabungan di akhirat kelak.
Bersegera... sebelum kesempatan itu diambil oleh yang lain, hingga akhirnya kita tidak mendapatkan apa apa. karena pas itu, allah sedang baik dengan kita hingga memberikan kesempatan kita untuk berbuat baik, dengan menyodorkan langsung kesempatan kebaikan itu di depan mata kita.
Zakat , infak dan sedekah semuanya ada aturannya, ada hadist yang mengatakan diutamakan untuk kerabat. Lalu bagaimanakah jika itu posisinya adalah orang tua kita... pertanyaan ini pernah diajukan oleh mahasiswa saya. Dan di beberapa literatur yang dibaca, orang tua adalah kewajiban kita untuk menjaganya, sehingga, zakat, infak dan sedekah tidak bisa diberikan ke orang tua, itu bukan akat, infak dan sedekah namanya, tetapi memang kewajiban kita kepada orang tua.
Bersedekah juga bisa dengan banyak hal, misal menjamu tamu. Pernah dulu ayah saya kedatangan tamu sekeluarga dari luar kota, yang mana itu adalah guru ngajinya dulu. Pagi pagi subuh, ketika membuka pintu, ayah saya kaget ada sebuah mobil kijang parkir di sebelah rumah, ternyata adalah rombongan guru ngajinya dari suatu tempat. Rupanya sang tamu ini sebenarnya sudah sejak pagi buta ada, cuman tidak berani m,engetuk pintu takut menganggu istirahat tuan rumah.
Waktu itu ayah saya bingung juga, sama sekali tidak pegang uang untuk menjamu, akhirnya ayah saya meminjam uang ke tetangga, lalu membeli ayam di pasar dan memasaknya. Setelah tamu pulang sekitar pukul 7 pagi. tiba tiba ada teman ayah yang penjual tanaman menawarkan tanamannya untuk segera dijualkan, intinya dia punya stock banyak. selang beberapa menit tamu ini pulang, datanglah tamu yang lain yang dikirimkan Allah swt ke rumah. Sang tamu sedang mencari bibit tanaman, dan bibit tanaman ini adalah bibit yang ditawarkan tamu sebelumnya. Sang tamu mengatakan, mau dengan harga berapapun.
Akhirnya , alhamdulillah ayah saya mendapatkan keuntungan, langsung pagi itu juga untuk melunasi hutang ke tetangga dan juga masih ada sisa untuk diserahkan ke istrinya. Maka nikmat Tuhan mana yang kita dustakan......
Tetapi kadang kita lupa, bahwa nikmat yang senantiasa kita lupa adalah nikmat iman. Iman yang hanya akan diberikan kepada Allah kepada hamba hambaNya yang benar benar bertakwa. Kita masih dimudahkan untuk melakukan amalan sholat lima waktu, melakukan ibadah sunah, atau ibadah fardlu lainnya, semuanya karena nikmat dari Allah bukan dari kita.
Saya mempunyai seorang teman, yang mana dia bercerita, bahwa temannya yang dulu aktif di rohis sejak sma, kuliah, lalu di kerjaan, tiba tiba berubah drastis. Sholat yang dulu rajin, tilawah yang tak pernah ketinggalan tiap harinya, tiba tiba sekarang menjadi biasa saja tidak melaksanakan sholat, tanpa rasa bersalah sedikitpun. Yang dipusingkan hanyalah masalah dunia dan pekerjaannya. katanya selalu yang diagungkan dia adalah, tanggungjawab kepada manusia lainnya berkaitan pekerjaannya, tetapi dia lupa tanggungjawab kepada Allah yang telah memberinya banyak nikmat hidup. Bahwa ada habluminannaas ada hablumninallah dan semuanya berjalan beriringan berdampingan. Berbohong menjadi hal yang sanat biasa baginya, bahkan sampai menggunakan kata sumpah Demi Allah, untuk menutupi aibnya jika terbuka. Dia sama sekali tidak mengetahui bagaimana Allah mudah sekali membuka kebohongannya.
Saya mempunyai seorang teman, yang mana dia bercerita, bahwa temannya yang dulu aktif di rohis sejak sma, kuliah, lalu di kerjaan, tiba tiba berubah drastis. Sholat yang dulu rajin, tilawah yang tak pernah ketinggalan tiap harinya, tiba tiba sekarang menjadi biasa saja tidak melaksanakan sholat, tanpa rasa bersalah sedikitpun. Yang dipusingkan hanyalah masalah dunia dan pekerjaannya. katanya selalu yang diagungkan dia adalah, tanggungjawab kepada manusia lainnya berkaitan pekerjaannya, tetapi dia lupa tanggungjawab kepada Allah yang telah memberinya banyak nikmat hidup. Bahwa ada habluminannaas ada hablumninallah dan semuanya berjalan beriringan berdampingan. Berbohong menjadi hal yang sanat biasa baginya, bahkan sampai menggunakan kata sumpah Demi Allah, untuk menutupi aibnya jika terbuka. Dia sama sekali tidak mengetahui bagaimana Allah mudah sekali membuka kebohongannya.
Maka istighfar, karena jika kita diuji hal yang sama seperti teman temannya saya itu, belum tentu kita juga akan sanggup menjalaninya. Sedekah merupakan salah satu alat sebagai bentuk syukur kita atas nikmat Allah swt, sedekah tak harus harta, bisa juga dengan tenaga, atau bisa juga dengan lainnya. Barang siapa yang kufur nikmat maka dia akn menjadi futur (kemunduran) dalam hal keimanan. Dan ketika semakin kufur nikmat, maka bisa jadi iman tercabut dari hatinya. Na`udzubillahimindzalik.
Semoga kita selalu dalam keadaan nikmat iman dan islam, dimudahkan segala urusannya baik di dunia maupun akhirat kelak, aamin.
cerita yang sangat menarik, mbak..
BalasHapusteruskan berbagi kisah, yah..
salam kenal dari An,
www.aniamaharani.blogspot.com