Kadang atau sering,kita tiba tiba segala sesuatu yang sudah direncanakan secara benar dan matang, hancur ditengah jalan. Atau mungkin segala kebahagian yang ada, tiba tiba hilang dan berganti dengan kesedihan. Lalu kita akan merasa ada yang salah ada yang tidak benar. Nah inilah dimaksud datangnya ujian.... Segala sesuatu yang datang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran.
Banyak dari kita yang akhirnya mencari cari siapa yang salah dan ingin menjelaskan bahwa maksudnya benar. Berjalan kesana kemari untuk menjelaskan bahwa tidak bermaksud begitu. bermaksudnya adalah baik dan sebagainya.Berusaha menerangkan mati matian bahwa maksudnya baik dan benar< tidak seperti yang disangkakan.
Maka ketika kita pada sampai tititk itu... berhentilah dan rehat sejenak. Merenung sebentar dan memflashback apa yang salah dalam perjalanan itu. Apa yang kurang pas dalam perjalanan itu. dan akhirnya mengambil simpulan masih ada celah celah yang kotor yang belum dibersihkan, masih ada lubang lubang yang belum kita tambal.
Ketika sampai pada ujungnya maka kita akan merasakan bahwa segala sesuatu itu didapatkan sesuai dengan apa yang diusahakan. Maka kita akan menyadari bahwa segala ujian < ketidaksenangan garis hidup, semata mata adalah karena tindakan kita juga. Tidak lantas mencari kesalahan siapakah yang bertanggung jawab. Kita akan menyadari ada beberapa hal yang kemungkinan tidak pantas dilakukan.
Ketika pun ternyata kita tidak menemui ketidakpantasan yang kita lakukan, ya cukuplah berhenti di titik itu. Dan menyadari bahwa bahwa ini adalah rangkaian takdir yang harus dihadapi, rangakain qadla yang sudah menjadi qadarNya. Dan kewajiban kita sebagai hambaNya dalah tawakal dan bersyukur.
Tawakal dengan segala pemberianNya dan bersyukur masih diingatkan olehNya atas segala yang ada, sehingga ketika di yaumul hisab nanti kita telah siap menghadapi segala yang akan dipertanggungjawabkan.
Mensikapi dengan lapang dada dan menyakini bahwa pertolongan Allah justru dekat ketika sedang diterpa ujian, justru lebih akan menyenangkan dan menenangkan , daripada kita terpuruk dan sibuk menanyakan siapa yang salah atau apa yang salah atau menerangkan bukan begitu maksudnya.
Karena Allah SWT tak kan pernah melepaskan tanggung jawabnya atas hambaNya yang diciptakan olehNya., ketika hambaNya juga selalu mengingat dan bersyukur padaNya.
mbak shoooiiii...
BalasHapuspindah nang Wepe wae mbaak.. :D
cekidot
ulfahuswatunhasanah.wordpress.com
haiiiiii....piye kabar? he he he.. belum sempat minta temenin ke pgc.. aku dah pindah yaks... btw bolehlah ntar temenin ke batik soga yang di jalan dr rajiman... kalau pindah ke wordpres ntar sek ... tak fokus sama satu ini sek...
HapusHai Shoy...
BalasHapusMau komentar kok susah ya...ada satpam captchanya di kolom komentar..:)
oh iya ya? sek sek aku malah ndak ngerti... gimana menghilangkannya ya? mungkin karena belum berteman di blog? gimana cara menghilangkan captchanya?
Hapus