Minggu, 04 Maret 2012

Teman seperti Apa Kita

Teman seperti apa kita?
Kemarin dalam angkot, aku mendengar tiga orang berbicara panjang lebar. Saling tertawa bersama, dan mengedipkan mata. Tetapi tiba tiba , diantaranya mengeryitkan dahi dengan menyebut sebuah nama. Lalu timbulkah pertanyaan, “benarkah?” ; “masak sih?” ; “ih ” . Ah ternyata mereka baru ngomongin kejelekan temannya yang lain secara berjamaah. Langsung aku berpikir , bagaimana dengan diriku, kadang secara tidak sengaja pun mudah membicarakan teman teman, atau kadang tidak sengaja membicarakan mereka melalui tulisan, ataupun status yang kadang justru malah membuat orang lain ikut membicarakannya.

*****
Teman seperti apa kita?
Hari ini, ada seorang teman datang bercerita, bahwa dia sedang dijauhi temannya, karena kesalahan yang dilakukan. Dia sudah meminta maaf, tetapi temannya sama sekali tidak menghiraukan. Padahal mereka berdua adalah teman dekat, hingga sang teman merasa tidak nyaman, tidur tidak nyenyak, makan pun tidak enak, karena selalu terpikir temannya yang marah padanya , karena kesalahan yang dilakukannya. Mengapa begitu susah memafkan jika kita mengaku teman, atau malah mengapa begitu mudah menyakiti jika kita mengaku sebagai seorang teman.
****
Teman seperti apakah kita?
Kulihat status beberapa teman, ada yang berkeluh kesah padanya, dimana temannya berkeluh kesah dan berkata, jika temannya hanya datang berbagi di saat dia merasa tidak bahagia, tetapi ketika behagia, maka dia akan ditinggal dan tidak pernah mendapat cerita. Tenang sajalah, bukankah menyenangkan kalau justru kita bisa menjadi tempat berbagi kesusahan, hingga sang teman tak lagi merasa gundah.
****
Teman seperti apa kita?
kemarin ada seorang teman bercerita mengenai kondisinya 5 tahun yang dulu, bahwa dia pernah tiga hari sakit waktu itu karena menahan lapar, selama seminggu dia hanya makan tiga kali. Waktu itu aku hanya merasa teman seperti apa aku ini, hingga temannya sendiri kesusahan tetapi sama sekali tak mengerti. Teman seperti apa aku ini, hingga sang teman tak mau bercerita mengenai kesulitan yang dihadapi.
*****
Teman seperti apa kita?
Pagi ini melihat kebahagian teman lainnya, ada rasa sesak yang menulusup ke jiwa, Mengapa dia bisa begitu bahagia, sedang aku tidak, apa yang salah. Akhirnya justru kita merasa ketidak adilan hidup, dan merasa iri dengan sang teman yang begitu bahagia.Dan akhirnya justru malah cibiran yang akan keluar dari hati aatas kebahagian teman kita.  ada apa ini? Mengapa kebahagian teman kita tak malah membuat kita bahagia.
****
teman seperti apa kita?
Kadang bahagia itu begitu menyeruak masuk kedalam jiwa, atas segala hal yang terjadi mengenai diri, kelahiran seorang putra, datangnya belahan jiwa, atau naiknya jabatan , atau sebuah pekerjaan baru yang diinginkan banyak orang, atau mengenai rumah baru dan kendaraan baru yang baru dipegang. Mengapa begitu mengumbar bahagia, padahal begitu banyak teman teman kita yang masih resah dengan segala hal yang belum dimiliki dan sudah kita miliki Mengapa kita lupa, ada teman teman yang kadang akan merasa sedih dengan kegembiraan kita yang begitu meluap lupa. Mengapa tak hanya mengucapkan hamdalalh dalam hati dan bersyukur dengan melakukan kebaikan, mengapa harus memamerkan secara berlebihan. Hingga tak harus kebahagian kita menyakiti teman teman kita
***
Teman seperti apa kita?
bebrapa waktu adalah waktu yang baik untuk berdoa, lalu doa apa yang kita panjatkan? Apakah kita tidak lupa untuk menyebut dan membayang teman teman kita, mendoakan mereka agar mereka menerima kemudahan atas apa yang sedang dihadapi, mendoakan mereka agar Allah swt senantiasa menjaga mereka di jalan yang lurus. Mendoakan mereka agar teman teman kita, bahagia dan diampuni dosanya. Atau kita justru malah sibuk sendri dengan seluruh doa untuk keinginan hidup diri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar