Minggu, 04 Maret 2012

Ketika Sang Mendung Tak Lagi Terliat

Dari jendela ruang kerjaku, kulihat mendung menggelayut di langit
Bukan manja,
karena terliat, dia seolah olah ingin segera meninggalkan langit
******
Dari ruang kerjaku ,
kurasakan dingin yang akhirnya masuk keseluruh tulang putihku
Bukan karena AC,
karena aku tak pernah menyalakan AC dalam ruangan
***
Kulirik sekali lagi ke jendela
Ternyata hujan tak kunjung datang
Dan mendung pun menghilang tanpa jejak
****
Kulihat lekat dari jendela
Mendung yang seolah ingin menyapa sedari pagi, sirna tak berbekas
Tanpa penutup salam yang jelas
Padahal di awal, dia menyapa begitu riang,
dengan hawa dingin yang merasuk ke dalam
Hingga panas tak lagi berassa
******
Kulirik sekali lagi
Berharap sang mendung memenuhi janji
Tapi , samar….
Bahkan warna kelabunya pun sama sekali tak tertangkap
Hanya suara petir  menggelegak
Tapi tetap saja mendung tak pernah lagi berbagi
*******
Kulirik langit sekali lagi
Bukan berharap mendung untuk datang mendekat
Bukan berharap mendung untuk menyapa
****
Kulirik langit sekali lagi
dan aku bersyukur , akhirnya mendung tak lagi terliat
Ini berarti jalanku tak lagi terhambat
******
Kulihat lekat kembali ke langit
Bukan lagi berharap..
Bukan aku  yang tak mau menunggu
Bukan aku yang tak mau memenuhi janji
Tapi Mendunglah yang meyirnakan diri
******
Kulirik di sudut jendela
Ternyata pelangi hadir disana
#sambil duduk di depan meja, menunggu hujan yang tak kunjung reda… mari kita berdoa..:) #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar