Sabtu, 03 Maret 2012

Mendamaikan Air dan Hati

Air
aku begitu menyukai kumpulan molekul Hidrogen dan oksigen ini
Tanpa makan, orang masih tahan bertahan lama lama lapar
Tapi tanpa air orang akan susah tahan dengannya
Aku ingat cerita seorang penulis ternama yang dulu ketika tidak punya uang, maka dia akan minum air sebanyak banyaknya  sebagai pengganti makan.
Sedang aku sendiri aku begitu menyukainya
Melihat air maka jiwa menjadi lebih tenang
Mendengar suara gemericik air
Maka jantungku menjadi lebih nyaman
Teman, cobalah kau hadirkan suara gemericik air terjun di sela sela amarahmu
Cobalah kauhadirkan bentangan air di pantai yang membiru di sela sela degup resahmu
Cobalah  kau hadirkan damainya hamparan air danau di sela sela ragumu
Akan kautemui indahnya alunan nada mengalir bebas dari  bebukitan
Akan kautemui birunya hati di setiap detak detak jantung
Akan kautemui teduhnya jiwa  dalam setiap hembusan napas
Memandang birunya laut….
Mendengar merdunya air terjun yang mengalir bebas dari bebukitan …
Merasai damainya danau yang menghampar luas…
Membuat kita makin tersadar ada kekuatan yang Maha yang membuat air begitu indah..
Lalu mengapa kau masih marah.
Melihat tetesan lembutnya yang melubangi batu
Melihat arusnya yang mampu memberikan terangnya malam dalam daya voltase
Melihat  hempasannya yang mampu mengelindingkan  seberapa besarnya batu
Mengapa masih ragu dan menyerah kalah
Tanpa berani mengambil segala resiko yang pasti ada di setiap hidup
Merasakan leganya tetesan bening di sela tenggorakan
Merasakan segarnya tubuh ketika kau basuh muka
Merasakan sehatnya raga ketika tetesan itu keluar dari pori pori kulit
Mengapa kau masih berpangku tangan, tak berguna
Tanpa memberikan nilai tambah atau manfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar