Sore itu tiba tiba ada sms datang…..tit tit……..dari seorang
teman, ” Mbak ada anak Unisula mau kost sebulan di wisma (kontrakan) dia
harus ikut kuliah awal di PPA Undip, Boleh mbak.” Langsung ku jawab
Boleh…………..
Waktu itu liburan baru saja menjelang, adik adik yang masih kuliah di
S1 pun kebanyakan mudik ke kampung, so di rumah pun jadi sendirian. Tiba
tiba datang lagi sms dari ikun ” Mbak kunci rumah dimana? Mbak Dita mau
masuk” Oh iya dik di sini (he he he ndak kutulis ya ntar ketahuan kita
suka naruh kunci dimana) dan kunci kamarku disini.” Jawabku waktu itu.
Aku pikir waktu itu yang mau datang adalah dita anak Undip juga semester
3 yang freelance di kantor adikku. Jadi langsung saja kujawab walaupun
dalam hati bertanya juga kenapa dita bertanya pada ikun, tidak langsung
pada diriku. Tapi ya sudahlah, kerjaan kantor luar biasa dikejar
deadline, belum harus menyelesaikan proposal penelitian yang malamnya
sudah mau ditunggu dosen.
Sorenya ketika pulang kantor, badan rasanya pegal sekali, pengin sekali
segera membersihkan diri dan rebahan selagi menunggu adzan berkumandang.
Ketika sampai pintu gerbang, hati bertanya, siapa yang menyalakan lampu
depan, setahuku ndak ada orang deh. Langsung rolling door pun kubuka,
dan kucari kunci dimana biasa kami meletakan ketika wisma dalam keadaan
terkunci. “hah” kunci tidak ada, segera kubuka pintu samping, tapi masih
dalam keadaan kekunci. Hati panik luar biasa, pintu depan juga kekunci.
Sedangkan dalam rumah lampu menyala di semua ruangan. Aku ketuk pintu
berkali kali, tapi tak ada sautan, satu persatu semua penduduk wisma aku
sms, dan hasilnya nihil. tidak ada satupun yang sudah pulang ke
semarang. Dalam keadaan capek luar biasa, ketakutan pun menyergapku,
jangan jangan…..ada pencuri di dalam, karena beberapa kos teman baru
kecurian.
Akhirnya kutelpon langsung dita adik kelasku, dan bertanya apakah dia
tadi kerumah? Jawabanya “tidak” aku makin panic lalu dita siapa yang
tadi sms ikun, jangan jangan dia pake nama dita dan membohongi ikun.
Lalu kutelepon ikun……….hemmmmmmmmmmmmmm…ahirnya terjawab sudah dita yang
dimaksud adalah dita Unisula yang mau kost selama sebulan. Dalam
keadaan capek hatipun menjadi emosi, segera kutelepon dita, “dik kunci
dimana” , ” Kebawa mbak, mbaknya ada motor”, . Haiya anak ini, siapa
yang salah malah mau nyuruh akau ke kampus ambil kunci, ini siapa yang
salah. Hatikupun semakin terbakar amarah. Tanpa banyak kata aku cuma
bilang” Balik! aku ndak bisa masuk, harus ambil barang nih!”, Akhirnya
beberapa menit kemudian dia balik dengan naik becak karena ternyata dia
ndak bisa naik motor.
Beberapa mingu kemudian aku harus mengurusi dan mengisi pelatihan
tentang pendirian koperasi syariah, sehingga selama dua minggu pun harus
keluar masuk kota. Hal ini membuat, cucian kaos kakiku yang rencana
mau aku cuci sorenya, karena tertahan tidak bisa pulang, selama dua hari
pun ndak kecuci. Sampai akhirnya pelatihan selesai dan aku masuk ke
dalam rumah. Di dekat meja setrika ada tulisan nempel di Tembok ”
Silakan diambil, cuciannya sudah dita cuci, dengan diberi tanda senyum”
Subhanallah ternyata berderet deret kaos kaki ku sudah tertata dan rapi
jali dicuci dita. waktu itu aku masih harus seminggu lagi ke luar kota
Satu minggu kemudian, tiba tiba dita berkata…..adik adik, mbak punya
modem lho, silakan kalau mau dipake…..aku yang sedang mebaca buku
dikamar mendengarnya dan langsung terhenyak. Hei itukah dita, aku belum
mengucapkan terimakasih dan minta maaf. Tapi sayang kebiasaan burukku
adalah ketika membaca maka sudah tidak bisa diganggu gugat. ketika
keluar kamar untuk menemuinya, adik satu wisma bilang,” Wah baru aja
pulang mbak”
Malamnya hpku berdering………kubuka ada satu sms dari no tidak
dikenal……………..” Mbak shoi dan adik adik wisma, dita lupa, Afwan (maaf),
dita ada beras, kopi, teh dan gula silakan dipake, ada juga roti
disebelah tv silahkan dimakan, kita kan saudara” . Jleb, luar biasa kata
kata terakhirnya begitu menyentuh kalbu dan seolah olah menari
emngejekku……ini dita shoi yang kemarin kemarin kamu hajar dengan nanda
pedasmu…
Astaugfirullahal`adzim…..semoga Allah mengampuniku. Luar biasa, baru
kali ini aku bertemu orang yang begitu ikhlas dengan apa yang
dilakukannya tanpa melihat apa yang pernah di dapatnya. Sungguh
terimakasih “dita” telah hadir dalam hari hariku, memberiku banyak arti
bahwa hidup itu lebih indah dengan memberi bukan meminta. Walau hanya
sebulan rasanya, kau telah lama menjadi sahabat bagiku.
Terimakasih dita…..baru kutahu kenapa dia tidak bisa menaiki
motor……….karena trauma ayahnya meninggal karena kecelakaan motor. Dita
maafkan mbak shoi ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar