Minggu, 04 Maret 2012

Indahnya ukhuwah dan persahabatan

Sore itu tiba tiba ada sms datang…..tit tit……..dari seorang teman, ” Mbak ada anak Unisula mau kost sebulan di wisma (kontrakan) dia harus ikut kuliah awal di PPA Undip, Boleh mbak.” Langsung ku jawab Boleh…………..
Waktu itu liburan  baru saja menjelang, adik adik yang masih kuliah di S1 pun kebanyakan mudik ke kampung, so di rumah pun jadi sendirian. Tiba tiba datang lagi sms dari ikun ” Mbak kunci rumah dimana? Mbak Dita mau masuk” Oh iya dik di sini (he he he ndak kutulis ya ntar ketahuan kita suka naruh kunci dimana) dan kunci kamarku disini.” Jawabku waktu itu. Aku pikir waktu itu yang mau datang adalah dita anak Undip juga semester 3 yang freelance di kantor adikku. Jadi langsung saja kujawab walaupun dalam hati bertanya juga kenapa dita bertanya pada ikun, tidak langsung pada diriku. Tapi ya sudahlah, kerjaan kantor luar biasa dikejar deadline, belum harus menyelesaikan proposal penelitian yang malamnya sudah mau ditunggu dosen.
Sorenya ketika pulang kantor, badan rasanya pegal sekali, pengin sekali segera membersihkan diri dan rebahan selagi menunggu adzan berkumandang. Ketika sampai pintu gerbang, hati bertanya, siapa yang menyalakan lampu depan, setahuku ndak ada orang deh. Langsung rolling door pun kubuka, dan kucari kunci dimana biasa kami meletakan ketika wisma dalam keadaan terkunci. “hah” kunci tidak ada, segera kubuka pintu samping, tapi masih dalam keadaan kekunci. Hati panik luar biasa, pintu depan juga kekunci. Sedangkan dalam rumah lampu menyala di semua ruangan. Aku ketuk pintu berkali kali, tapi tak ada sautan, satu persatu semua penduduk wisma aku sms, dan hasilnya nihil. tidak ada satupun yang sudah pulang ke semarang. Dalam keadaan capek luar biasa, ketakutan pun menyergapku, jangan jangan…..ada pencuri di dalam, karena beberapa kos teman baru kecurian.
Akhirnya kutelpon langsung dita adik kelasku, dan bertanya apakah dia tadi kerumah? Jawabanya “tidak” aku makin panic lalu dita siapa yang tadi sms ikun, jangan jangan dia pake nama dita dan membohongi ikun. Lalu kutelepon ikun……….hemmmmmmmmmmmmmm…ahirnya terjawab sudah dita yang dimaksud adalah dita Unisula yang mau kost selama sebulan. Dalam keadaan capek hatipun menjadi emosi, segera kutelepon dita, “dik kunci dimana” , ” Kebawa mbak, mbaknya ada motor”, . Haiya anak ini, siapa yang salah malah mau nyuruh akau ke kampus ambil kunci, ini siapa yang salah. Hatikupun semakin terbakar amarah.  Tanpa banyak kata aku cuma bilang” Balik! aku ndak bisa masuk, harus ambil barang nih!”, Akhirnya beberapa menit kemudian dia balik dengan naik becak karena ternyata dia ndak bisa naik motor.
Beberapa mingu kemudian aku harus mengurusi dan mengisi pelatihan tentang pendirian koperasi syariah, sehingga selama dua minggu pun harus keluar masuk kota. Hal ini membuat, cucian  kaos kakiku yang rencana mau aku cuci sorenya, karena tertahan tidak bisa pulang, selama dua hari pun ndak kecuci. Sampai akhirnya pelatihan selesai dan aku masuk ke dalam rumah. Di dekat meja setrika ada tulisan nempel di Tembok ” Silakan diambil, cuciannya sudah dita cuci, dengan diberi tanda senyum” Subhanallah ternyata berderet deret kaos kaki ku sudah tertata dan rapi jali dicuci dita.  waktu itu aku masih harus seminggu lagi ke luar kota
Satu minggu kemudian, tiba tiba dita berkata…..adik adik, mbak punya modem lho, silakan kalau mau dipake…..aku yang sedang mebaca buku dikamar mendengarnya dan langsung terhenyak. Hei itukah dita, aku belum mengucapkan terimakasih dan minta maaf. Tapi sayang kebiasaan burukku adalah ketika membaca maka sudah tidak bisa diganggu gugat. ketika keluar kamar untuk menemuinya, adik satu wisma bilang,” Wah baru aja pulang mbak”
Malamnya hpku berdering………kubuka ada satu sms dari no tidak dikenal……………..” Mbak shoi dan adik adik wisma, dita lupa, Afwan (maaf), dita ada beras, kopi, teh dan gula silakan dipake, ada juga roti disebelah tv silahkan dimakan, kita kan saudara” . Jleb, luar biasa kata kata terakhirnya begitu menyentuh kalbu dan seolah olah menari emngejekku……ini dita shoi yang kemarin kemarin kamu hajar dengan nanda pedasmu…
Astaugfirullahal`adzim…..semoga Allah mengampuniku. Luar biasa, baru kali ini aku bertemu orang yang begitu ikhlas dengan apa yang dilakukannya tanpa melihat apa yang pernah di dapatnya. Sungguh terimakasih “dita” telah hadir dalam hari hariku, memberiku banyak arti bahwa hidup itu lebih indah dengan memberi bukan meminta. Walau hanya sebulan rasanya, kau telah lama menjadi sahabat bagiku.
Terimakasih dita…..baru kutahu kenapa dia tidak bisa menaiki motor……….karena trauma ayahnya meninggal karena kecelakaan motor. Dita maafkan mbak shoi ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar