hari ini seperti biassa dalam sebulan
sekali aku melakukan kunjungan ke koperasi koperasi Binaan, dan seperti
biasa juga maka aku lebih memilih menggunakan bis antar kota
dibandingkan difasilitasi mobil kantor. Selain cepat, aku juga ndak
harus menahan kantukku untuk tetap terjaga, karena merassa ndak enak
dengan pak sopir yang menyetir . Bebrapa hari terakhir ini aku selalu
tidur malam, untuk membuat laporan dan membuat plan, sedangkan paginya
sudah harus berangkat. Maka itu lah aku lebih memilih Bus, yang
didalamnya aku bisaistirahat, sambil menunggu samapai tujuan. Kadang
kala aku bisa menghabiskan komik conan ataupun buku yang belum sempat
terbaca. Walau sesekali pun juga harus berbicara dan berbincang kepada
teman sebangku dalam bis.
Seperti biasa, untuk menuju halte Bis,
maka aku harus naik angkotan kota dua kali. begitu juga jika aku pulang
dari luar kota, untuk menuju kosku dari shutle bis teralhir maka akupun
harus naik angkutan dua kali lalu diteruskan jalan sekitar sepuluh
menit, lumayan untuk olahraga, kadang jika capek sekali maka aku naik
angkot sekali setelah itu aku memilih menggunakan taksi, hingga bisa
diantar sampai depan pintu kos. Pemilihan naik angkot ini dikarenakan
satu hal, aku paling takut naik motor di jalan raya, samapai saat ini
aku sadar benar, bagaimnakah perangai para pengendara motor, yang mana
keselamatan nyawanya saja tak dihiraukan, apalagi nyawa orang lain…:(
Perjalanan pulang kali inilah yang
membukakan mataku betapa pentingnya naik angkot. Dalam perjalanan pulang
ini, kebetulan supr angkotnya masih muda, lalu di tengah perjalanan
naiklah seorang bapak bapak yang juga temannya sang sopir. Percakapan
antara sopir angkot dan temannya inilah yang membuatku miris dan
tertawa.
Sang sopir bercerita kalau sekarang jadi
sopir angkot itu susah, semua orang sudah memiliki motor, semaikin
sedikitlah penumpang Padahal dia hanya bisa menyetir saja untuk mencari
uang, Kadang uang yang di dapat hanya cukup beli bensin, sisapun kadang
hanya sepuluh ribu, belum lagi rebutan penumpang dengan angkutan
lainnya.
Sang bapak tua teman sang sopir juga
bercerita, betapa susahnya sekarang, apalagi nanti april harga premium
mau naik, dan solar pun demikian. Pak tua itu mengatakan,
“Coba saja pastilah hidup akan susah,
premium aja naik, ntar barang barang naik, beras bisa jadi 15 ribu, wes
makin tak terbeli nanti, sedangkan anak anak minta sekolah semua,
bagaimana mau hidup.”
Pak sopir pun menyauti ” Lha iya pakdhe,
susah sekali sekarang, penumpang makin dikit, jalanan makin penuh,
motor dimana mana, sudah seperti itu premium mau naik, beli beras makin
susah ya pakdhe”
Lalu diapun bercerita, bahwa tadi
setengah sepuluh baru mengisi bensin 25 ribu, jam setengah empat sudah
harus mengisi lagi 25 ribu, dan sekarang (jam 19.00) pun harus mengisi
25 ribu lagi. Sedangkan jumlah uang yang didapat kadang cukup kadang
tidak.
Setelah itu pak sopir bercerita dengan
sumringha ketika kemarin atas kedermawanan orang ,langganannya, dia
membawa rombongan ibu ibu, dan hanya butuh waktu dua puluh menit,
ternyata dikasih uang dua ratus ribu. Lalu dia juga bercerita ketika
harus membawa orang serombongan keluar daerah, dan hanya dibayar enam
puluh ribu, samapai di akhir ternyata uang itu hanya cukup beli bensin
saja…
Ada lagi percakapan yang lucu dari sopir
dan pak tua yang akrab dipanggil pakdhe ini. sang pakdhe bercerita
kalau kemarin waktu membawa angkot, dia disalahi oleh sebuah mobil, ada
mobil dari tikungan kiri, yang harusnya menunggu pak angkot , tapi malah
nge gas, dan walhasil hampir saja terjadi kecelakaan, lalu berantemlah
antara pakde dan pengendara mobil tersebut. Si pengendara mobil pun
akhirnya mengeluarkan kata kata kasar, dan menyumpahi pakdhe dengan kata
kata anjing.. Smapai disinilah kelucuan terjadi.. tiba tiba sopir
angkot yang aku tumpangi ini nyeletuk ” lah iya bener pakdhe, salah dia,
cuman heranya sekarang banyak anjing yang bisa ngomong”… wkwkwkwkwk
di tengah perjalanan pak sopir menawari
seorang mbak mbak , setelah agak lama ditawari akhirnya sang mbaknya ini
menggelengkan kepala. sambil terus jalan pak sopir ini bilang sama
temannya ” lah itu pakdhe heran saya, lah kita kan manusia, nanya nya
juga pake cara manusi dan tanyanya juga sama manusia, mengapa manusia
manusia itu kadang tidak mau menjawab jika kita tanya, mau ikut naik
atau tdak…padahal sama sama manusia”
Ha ha ha.. pak sopir, gaya menyindirnya
asli kena, kadang kala kita cuek saja, padahal dah ditungguin tu angkot,
mengapa susah sekali hanya melambaikan tangan atau menggelengkan kepala
tanda tidak..
Saran saya naiklah angkot, kalau masih
bisa naik angkot, kalau bukan kita kita , sarimana lagi para sopir ini
dapat penghasilan, padahal anaknya harus sekolah, supaya pitar dan bisa
dapat pekerjaan layak…jika tidak maka sang anak pun akan bernasib sama
seperti ayahnya. Selain itu naik angkot juga dapat mengrangi kemacetan….
*salam angkot….*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar