Hari ini, pagi pagi, kuliat hp sejuta umat itu berkelap kelip tanpa bunyi. Oh pasti ada pesan group masuk. Ketika kulihat , group whatsap dan bbm terliat nongol di layar. Lalu kubuka isinya.
Innalilahi waiinailaihi rojiun...... kakakku yang di jogja mengabarkan kalau pak ustadz kami telah meninggal. Ingatanku langsung melayang jauh ke masa kecil kami, dimana pak kyai kami, pak ustadz kami ini tauladan nya luar biasa.
Pak Kyai, itu sebutan kami kepada beliau yang sangat bersahaja ini. Sejak kecil keluarga kami mengaji padanya, darinyalah kami diperkenalkan mengenai membaca Al quran dengan benar. Sejak dari iqra 1 sampai dengan membaca Al Quran.
Aku inget sekali bagaimana beliau mengajarkan kepada kami lafal yang benar, membedakan satu huruf hijayah dengan huruf hijaiyah yang lain. Untuk berpindah huruf, kami membutuhkan waktu yang lama, karena beliau benar benar memperhatikan bacaan mahraj setiap muridnya. Jika belum benar, takan pernah kami diijinkan lanjut ke halaman selanjutnya " Kata beliau, tak usah buru buru, yang penting ngerti dan bener, kalau ndak bener nanti bisa merusak Al quran, bisa salah artinya"
Saya sendiri suka sekali dengan beliau ketika mengajarkan kalimat Bismillah, untuk mengucapkan ini, saya membutuhkan bebrepa hari, bagaimana desisan angin yang keluar dari gigi, lalu bagaimana menarik bibir ke atas dengan benar, agar lafadz Bismillah terucap dengan benar.
Pak Kyai.... orangnya ramah dan murah senyum, ingat sekali, setiap berkunjung ke rumah, beliau selalu bercanda, tentang suguhan. di tahun tahun terakhir ini, beliau mengurangi konsumsi gula dan garam dan karbohidrat. Jadi setiap ada acara, biasanya ibu akan mempersiapkan kusus buat pak kyai.
Pagi ini terdengar kabar, jika beliau meninggal dalam khusnul khotimah. Iya beliau meninggal dalam rangka bersilaturahmi ke muridnya. Dengan kesederhanaannya, walaupun sebenarnya ada kendaraan, beliau tetap menggunakan angkutan umum berkunjung ke rumah salah satu muridnya. Lalu beliau bercanda dengan anak dari santrinya yang masil kecil. Di tengah bercandaan itu, tiba tiba kepalanya terkulai, Lalu digotonglah ke tempat tidur, ternyata di saat bercanda dengan anak anak tadilah, malaikat datang mencabut Ruh dari raganya. Subhanallah, dirimu meninggal dalam keadaan menyambung silaturahmi, dari seprang Guru ke muridnya.
Sudah ratusan bahkan ribuan dari kami bisa membaca Al Quran karena perantara Pak Kyai. Bahkan sampai kepergianmu, dirimu tetap
memberikan ilmu kepada kami, bagaimana kami harus siap dalam menyambut
maut yang tiba tiba datang dan tak mengenal undangan. Kau meninggal dalam keadaan menyambung silaturahmi.
Insya Allah Pak Kyai, setiap alunan bacaan Al Quran kami, setiap huruf yang keluar dari mulut kami, menjadi penerang dalam kuburmu, menjadi jembatan bagi dirimu menuju JannahNya. Beristirahatlah Pak kyai, Selamat berjumpa dengan kekasih hatimu yang sudah kau rindui. Insya Allah kami semua akan menyusulmu, Semoga Kelak kita dikumpulkan kembali di JannahNya. selamat Jalan pak Kyai Quraisin.
Mbak Shoi
BalasHapussaya datang !!! hihihi
ternyata Mbak shoi selain ekonom juga seniman islamis...
saya senang ada di group ODOJ 539 jadi kenal mbak Shoi
daaaah saya belum ngODOJ nih nanti radarrR saya bunyi terus namanya Shoi
terima kasih................. salam ahad....ahad.....ahad